Keluar dari rumah Jung In, Moo Kul sudah berpakaian utuh. "Ah dingin sekali." keluh nya. Mae Ri membukakan pintu. sesampainya di luar rumah Mae Ri melepaskan pegangannya pada Moo Kyul dan berkata sewot "Apa? drama dan produksi musik? Tidak, kau tidak boleh menerima pekerjaan itu". "Kenapa? Dia kelihatan seperti laki - laki yang baik" kata Moo Kyul. "Tentu saja tidak, dia itu orang jahat, dia mungkin merencanakan sesuatu". "Tidak mungkin!" sanggah Moo Kyul. "Hey kau ini sedang menulis novel atau sesuatu? lagi pula, dia bahkan tidak tahu siapa kita." Moo Kyul kesal dan beranjak pergi. Mae Ri berlari menyusul Moo Kyul dan berjalan disamping Moo Kyul sambil berkata: "Coba pikirkan saja,apa kau pikir laki - laki yang mengatur kesepakatan selama 100 hari dengan perempuan yang telah mempunyai kekasih lain bisa dikatakan pikirannya waras?" Moo Kyul menoleh kearah Mae Ri "Kau pikir begitu?" tanyanya cuek. "Tentu saja, baginya pernikahan hanya lah sebuah kesepakatan bisnis. Dia hanya memanfaatkanmu" jawab Mae Ri. "Tapi dia tampaknya tidak berbahaya saat berbicara tentang musik." kata Moo Kyul. "Itu tidak benar.. Tidak satupun yang ada dikepalanya kecuali keuntungan. dan dia itu tinggi hati. Benar -benar Si brengsek yang sopan." Moo Kyul mendengarkan ocehan Mae Ri acuh tak acuh. Saat hendak melangkah pergi, ia berhenti karena gitarnya tertinggal di rumah Jung In. Moo Kyul ingin kembali kerumah itu mengambil gitarnya tapi dihalangi Mae Ri. Mae Ri mengatakan jika Moo Kyul ke sana maka Jung In akan memberikan nya banyak pertanyaan. Mae Ri takut jika Jung In mengetahui bahwa pernikahan mereka adalah palsu. "Arrgh...Rumit sekali." Moo Kyul gusar. Akhirnya Moo Kyul mengalah setelah Mae Ri mengatakan akan membawakan gitar Moo Kyul setelah ia selesai bekerja.
Di kantor, Mae Ri menemui Jung In dan mengingatkan agar jangan mengganggu Moo Kyul. Tapi Jung In menolak, dengan alasan Moo Kyul mempunyai banyak talenta, dan mereka membutuhkan seseorang seperti Moo Kyul dalam drama yang sedang digarapnya. Ketika Mae Ri ngotot mengatakan tidak boleh, pembicaraan mereka terpotong dengan kedatangan Seo Joon (Kim Hyo Jin). Melihat Seo Joon, wajah Mae Ri berubah menjadi ramah. Mae Ri hendak meninggalkan ruangan Jung In, tapi dipanggil oleh Seo Joon. "Mae Ri Sshi.. tunggu sebentar. Tolong terima ini." Kata Seo Joon sambil mengulurkan sesuatu kepada Mae Ri. "Ada apa ini?" tanya Jung In. "Aku membanting handphone Mae Ri" ujar Seo Joon. "Ahh.. tentang insiden distudio." Kata Jung In. Seo Joon berkata bahwa ia tidak percaya jika Mae Ri berbohong. Seo Jon menyuruh Mae Ri mengambil bungkusan di tangannya tapi Mae Ri menolak. "Handphone ku tidak rusak, aku hanya bisa menerima permintaan maaf mu. Seo Joon tersenyum melihat kepolosan Mae Ri. "Apakah gambar nya telah keluar?" tanyanya pada Jung In kemudian.
Di kantornya, Mae Ri mendengar pembicaraan para karyawan bergosip. mereka mengatakan Jung In dan Seo Joon tampak serasi. "Ohh mereka kesini" kata mereka. Mae Ri melihat Seo Joon dan Jung In keluar dari dari ruangan Jung In dan berjalan keluar. "Apa ini? Kenapa dia tidak berkencan saja dengan perempuan yang lebih sesuai dengan nya? Kenapa dia malah membawa ku masuk kesini? Dia benar-benar orang aneh" kata Mae RI dalam hati "Ahh panas". ternyata dia meminum kopi panas sambil melamun. Mae Ri meringis kesakitan.
Seo Joon dan Jung In berjalan ke arah lift. "Aku akan memerlukan latihan nyanyi dan bermain gitar" kata Seo Joon sambil membaca naskah yang dipegangnya. "Kami mempunyai studio, jadi kau bisa latihan disana" kata Jung in. "Baik lah, aku bisa selalu menggunakannya dari direktor musikal seperti mu. oh iya direktor, prononsasi jepang untuk yang ini Saikou Desu bukan?" Seo Joon bertanya sambil menunjuk naskah di tangannya. "Kau perlu memberikan tekanan lebih pada Saikou agar terdengar lebih natural" kata Jung In. "ooh.. jadi begitu.. Saikou Desu...." Seo Joon memprakekkan ucapan Saikou Desu seperti yang di sebutkan Jung In.
Mae Ri mengelap meja di ruangan Jung In sambil mengucapkan beberapa kata dalam bahasa jepang. "O-gen ki de suka?, sayonara, konbawa, boku ga iru... Boku ga iru? apa lagi itu? Mae Ri membuka buku tepat disaat Jung In masuk keruangannya. "Apa yang kau lakukan?" tanya Jung In. "Oh, aku sangat menyukai drama, tapi aku belum pernah melihat naskah sebelumnya" kata Mae Ri. "Menurutmu bagaimana?" tanya Jung In lagi. "Heh?" Mae Ri kaget. "Ahh... itu menyenangkan, membawa musik kedalam komedi romantis jelas merupakan ide baru, tapi sepertinya itu hanya untuk remaja. Aku tidak berpikir orang dewasa akan menontonnya." Jung In sedikit memikirkan kaliman Mae Ri, lalu berkata bahwa Mae Ri pasti lelah, dan ia bisa pulang dan istirahat sekarang. Mae Ri kesal karena Jung In selalu menyuruhnya pulang lebih awal. Tapi ia ingat pada gitar Moo Kyul yang tertinggal di rumah Jung In, tapi Jung In berkata ia akan mengembalikan nya sendiri.
Moo Kyul terlihat sedang memperbaiki beberapa barang elektronik. segera saja beberapa cewek mengerubungi nya dengan alasan laptop nya rusak dan ingin diperbaiki oleh Moo Kyul. Tapi Mae Ri datang sambil berteriak "Sayang...." dan lansung memeluk Moo Kyul. Cewek-cewek itu akhirnya pergi. Moo Kyul tampaknya sedikit kecewa. "Hey kenapa kau seperti ini?" tanya Moo Kyul. "Lihat kesana... di ujung sana.." jawab Mae Ri dengan napas ngos - ngosan. terlihat Jung In berjalan kearah mereka sambil membawa gitar ditangannya. "Kenapa dia bisa ada disini?" Moo Kyul balik bertanya. "Aku memintanya mengembalikan gitar mu, tetapi ia malah mengantarnya sendiri" kata Mae Ri cemas. Jung In menghampiri mereka dan mengatakan Moo Kyul harus beristirahat. Mae Ri bangun dan mengatakan Jung In bisa pulang karena suaminya adalah orang sibuk. Mae Ri menyuruh Moo Kyul untuk tetap bekerja tetapi Moo Kyul cuek dan tetap melanjutkan pekerjaan nya. (cara Mae Ri disini terlihat bodoh dan lucu) Mae Ri masuk kedalam mobil Moo Kyul dan berkata "Waah.. Sayang, kau bekerja keras". "Hey kau tidak boleh menyentuhnya.." Moo Kyul bangun ingin menghentikan Mae Ri, keduluan Jung In yang meminta waktu untuk berbicara sebentar. Mae Ri keluar mobil dan bilang Jung In tidak boleh berbicara dengan nya. tapi Jung In mendorong kepala Mae Ri masuk ke mobil dan mengunci Mae Ri dari luar. Mae Ri hanya bisa menggedor pintu mobil sambil berteriak-teriak, sementara Jung In dan Moo Kyul berbicara. Jung In mengatakan bahwa kita (Jung In dan Moo Kyul - red) bisa membuat kemajuan jika kita bersama-sama membangun musik, tapi Moo Kyul mengatakan ia sudah sering di beberapa kali ditipu. Mae Ri yang berhasil keluar lewat belakang lansung menghalangi mereka dan meminta Jung In tidak mengganggu suaminya lagi. "Hey jangan berlebihan, aku bisa menanganinya sendiri." kata Moo Kyul. Moo Kyul menarik kepala Mae Ri agar menjauh. "Ya baiklah" kata Mae Ri lemas.
"Apa yang ingin kau dapatkan?" tanya Moo Kyul. "Maksudmu?" tanya Jung In. "Apa kau pikir mengambil gadis yang telah menikah dan secara ilegar menikahinya adalah hal yang benar untuk dilakukan?" tanya Moo Kyul sinis, Mae Ri senang karena ucapan Moo Kyul. Jung In menjawab "Sepertinya anda salah paham, bagi ku pernikahan itu hanyalah...." "Bisnis?" Moo Kyul memotong kalimat Jung In. "Pernikahan adalah bisnis dan musik juga bisnis...," "Jadi karena itu kau tidak mempercayaiku?" tanya Jung In. "Tentu saja" kata Moo Kyul, lalu dia kembali ketempat duduk nya dan kembali bekerja.
"Hyung, tidak ada yang perlu kau khawatirkan.. laki-laki itu benar-benar buaya darat dan ia bahkan tidak peduli pada Mae Ri. Ia juga menjamin tidak ada yang terjadi pada mereka" Ayah Mae Ri berkata kepada Tuan Jung. "Apa kau percaya pada laki-laki itu?" tanya Tuan Jung. "Ohh. Itu, aku akan mengawasi mereka dengan mataku sendiri jadi kau tidak perlu khawatir" Ayah Mae Ri mencoba menjamin perkataannya. "Mengawasi saja tidak cukup, atur lagi hal ini sebelum 100 hari berakhir. Jika Mae Ri memilih laki-laki itu, maka kau harus bertanggung jawab" kata Tuan Jung ketus. Ayah Mae Ri ketakutan, "Mengapa kau begitu takut? tanya nya. "Apakah itu artinya, hutang yang kau lunasi..." lanjut ayah Mae Ri disambung oleh Tuan Jung, "aku akan mengambilnya kembali. Seperti yang dikatakan Mae Ri, tidak ada yang gratis di dunia ini" Ayah Mae Ri takut dan berkata "Baik pak.. aku akan menangani ini sebelum harinya berakhir."
Kembali kepada Mae Ri, Moo Kyul dan Jung In. Moo Kul mengatakan sekarang bukan waktu yang baik untuk berbicara. Jung In mengatakan ia akan kembali lagi, tapi Moo Kyul berkata ia tidak perlu bertemu lagi dengan nya. Jung In akhirnya pergi. Mae Ri lega, "Kau melakukannya dengan baik" katanya pada Moo Kyul. "Aku melakukannya bukan karena mu.." kata Moo Kyul. Mae Ri yang benar -benar lega mengatakan "Itu hebat.. Ngomong-ngomong, barang - barang apa yang kau perbaiki ini?" tanyanya. "Apa kau tidak tahu hanya dengan melihat, aku memperbaiki semuanya." Mae Ri membantu mengumpulkan barang-barang Moo Kyul tanpa mereka sadari Ayah Mae Ri mengintip mereka. Mae Ri bertanya berapa penghasilan yang Moo Kyul dapatkan dari memperbaiki barang-barang seperti ini. Ia berkata Moo Kyul pasti kesulitan dengan keadaan itu. Moo Kyul menjawab bahwa ia juga mendapatkan uang dari show nya. Itu cukup untuk hidupnya. Moo Kyul balik bertanya "Apa kau istriku?" "Jelas saja aku istrimu, oh... berdasarkan kesepakatankita, aku pikir begitu." kata Mae Ri. Tiba - tiba Moo Kyul melihat Ayah Mae Ri yang bersembunyi dibelakang mobil van miliknya. Mae Ri ketakutan... "Ah, tidak heran, aku merasa seseorang mengawasiku seharian." Ujar Moo Kyul kesal. "Lalu kita harus bagaimana? Ayahku tetap curiga dan heran apa kita benar-benar menikah karena cinta." "Dia kesini.." kata Moo Kyul lagi "Benarkah? Aduh kita harus bagaimana?" kata Mae Ri panik.
Tiba -tiba Mae Ri memegang tangan Moo Kyul dan menyeretnya lari. "Ah yang benar saja..." gerutu Moo Kyul. Mae Ri tidak mempedulikan dan terus saja lari. "Hey berapa lama lagi kita harus lari?" tanya Moo Kyul. "Ayahku tidak akan membiarkan kita lolos begitu saja, kita harus pergi kesuatu tempat" kata Mae Ri. "Tidak bisa, ikut dengan ku... " gantian Moo Kyul yang menyeret Mae Ri berlari. "Hey kita mau kemana?"
"Kenapa kita kesini? Aku pikir kau benci tempat seperti ini" kata Mae Ri... Moo Kyul menggigil kedinginan. "Tinggal saja dulu sementara disini, hingga ayah mu pergi" katanya sambil meringkuk kedinginan. "Apa itu?" katanya lagi. ternyata ayah Mae Ri mengikuti mereka hingga sampai ke tempat karoke. "Apa dia berpikir kita tidak bisa melihatnya?" tanya Moo Kyul. "Ah ayahku memalukan.. Ayo cepat nyanyikan sebuah lagu." pinta Mae Ri. Mae Ri membolak balik buku lagu yang ada diatas meja. Moo Kyul mengatakan bahwa ia benci bernyanyi ditempat seperti ini. Mae Ri mengatakan jika mereka tidak bernyanyi maka ayahnya akan lebih curiga. Moo Kyul menyuruh Mae Ri saja yang bernyanyi tapi Mae Ri bilang ia tidak bisa.
Mae Ri tidak punya pilihan.. Akhir nya ia bernyanyi tapi ia tidak bisa bernyanyi dengan baik dan itu membuat Moo Kyul kesal. Moo Kyul memutuskan bernyanyi menggantikan Mae Ri. Mae Ri terpana melihat Moo Kyul bernyanyi, karena suara Moo Kyul begitu bagus dan Moo Kyul terlihat sangat menghayati lagunya. Ayah Mae Ri yang melihat ini dari luar bingung dan kesal, Ia khawatir melihat Mae Ri begitu terpesona. Ia menelpon Tuan Jung dan mengadukan Jung In yang selalu menyuruh Mae Ri pulang lebih awal dari kantornya. Hal ini berimbas kepada pekerjaan Jung In, karena ayahnya mengundurkan proyek yang tengah mereka garap.
Mae Ri dan Moo Kyul keluar dari karoke, Mae Ri mengomel karena Moo Kyul selalu meninggalkan handphone nya setiap kali ia minum. Moo Kyul bertanya apakah ayah Mae Ri sudah pergi, Mae Ri menjawab mungkin, tapi tunggu sebentar lagi saja. Tiba-tiba Moo Kyul bertemu dengan temannya yang sedang menaiki sepeda. Tapi tiba -tiba Mae Ri melihat ayahnya di arah jam 1. Moo Kyul meminjam sepeda temannya lalu menyuruh Mae Ri naik. Lalu mereka lari dengan sepeda itu.
"Kita seharusnya melakukan ini sebelumnya" kata Mae Ri. "Aku juga bilang begitu.." kata Moo Kyul. "Tapi kau terlihat cukup tampan sekarang." kata Mae Ri. "Apa?" Mae Ri menjelaskan, "Kau telihat tampan saat kau bernyanyi" Tiba-tiba Moo Kyul menghentikan sepedanya dan menoleh kearah Mae Ri. "Tidak... maksudku, aku selalu mengira kau itu hanya melakukan yang berbau rock dan metal, dan ini pertama kali aku melihatmu menyanyi lagu balada". "apa itu berarti kau menyukaiku?" tanya Moo Kyul menggoda. Mae Ri gelagapan "Ah kau gila kau gila... Aku hanya mengatakan kau terlihat tampan, itu perkataan yang objektif." Mae Ri memukuli punggung Moo Kyul. "Aku tahu..." kata Moo Kyul. "Apa yang kau tahu?" tanya Mae Ri lagi. "Kau bahkan belum pernah berkencan." ejek Moo Kyul. Lalu ia mengayuh sepedanya lebih kencang dan Mae Ri menjerit ngeri.
Mereka bersepeda sambil mengigil kedinginan,. Moo Kyul mengatakan tangannya kaku. Begitu melewati toko kain wol, Mae Ri meminta berhenti. ternyata ia membeli beberapa gulung benang wol dan membuat sarung tangan setibanya dirumah Moo Kyul. Moo Kyul memuji pekerjaan Mae Ri yang cepat. Mae Ri menawarkan membuatkan Moo Kyul sepasang. Moo Kyul mengiyakan lalu Mae Ri mengukur ukuran jari tangan Moo Kyul. Melihat bekas luka di kening Mae Ri, Moo Kyul bertanya kapan ia mendapatkan luka itu. Mae Ri menjawab ia tidak ingat. Mae Ri berkata orang tuanya mengatakan luka itu saat usianya 4 tahun. Mae Ri lantas berkomentar jari-jari Moo Kyul sangat panjang, apakah itu disebabkan oleh ia bermain gitar. Mae Ri menyuruh Moo Kyul mendiang tangannya di api sementara ia membuatkan sarung tangan untuk Moo Kyul.
Sambil mengerjakan pekerjaannya, Mae Ri bertanya jam berapa pada Moo Kyul. Moo KYul menjawab mungkin pukul 9.30. "benarkah?, bagaimana ini? aku terlambat". Mae Ri segera mengemasi barangnya dan bergegas pulang. Moo Kyul protes karena sarung tangan untuknya belum diselesaikan Mae Ri, tapi Mae Ri mengatakan ia akan menyelesaikannya nanti. Sebelum pulang, Mae Ri mengancam Moo Kyul agar tidak menyentuh pekerjaannya.
Di kantor, Jung In terlibat masalah serius dengan aktor dalam drama yang dirintisnya. Para karyawan berdebat kerugian yang akan mereka tanggung jika proyek itu gagal. Kerugiannya mencapai 5 Miliar, itu belum lagi jika mereka menambahkan aktor baru. Jung In hanya diam dan terlihat berpikir keras. Dirumah, ayahnya kembali memperingatkannya akan kesepakatan seratus hari pernikahan. Jika Mae Ri tidak memilih Jung In, maka Tuan Jung akan menarik semua investasinya. Hal ini membuat Jung In kaget.
Ayah Mae Ri mengomeli Mae Ri dengan memperlihatkan foto-foto Moo Kyul memeluk perempuan lain. Mae Ri berkata itu hanya pelukan fans, tidak berarti apa-apa. Tapi ayah Mae Ri tetap ngotot. Mae Ri akhirnya mengancam akan membatalkan kesepakatan mereka jika ayahnya memata-matai mereka lagi. ayah Mae Ri marah dan mengatakan semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikan Mae Ri. tapi Mae Ri menyuruh ayah nya agar menyerah saja, karena ia tidak akan menikah dengan laki-laki yang tidak mencintainya, hanya menganggap pernikahan hanyalah sebuah bisnis. Ayah Mae Ri masih berusaha membujuk Mae Ri hingga datang telpon dari Jung In. ternyata Jung In telah menunggu di luar untuk menjemput Mae Ri. Mae Ri dan ayah nya keluar menemui Jung In. Ayah Mae Ri kaget karena Jung In memanggil nya dengan sebutan ayah. Mae Ri juga kaget tapi ayah nya yang terlanjur senang dan menyuruh mereka segera pergi.
Didalam mobil Mae Ri protes karena Jung In menjemput nya untuk bertemu dengan ayah Jung In (Tuan Jung) tanpa memberi tahu nya lebih dahulu. Jung In mengatakan bahwa ia tidak punya pilihan, ia akan menjelaskan semuanya pada Moo Kyul. Jung In meminta nomor handphone Moo Kyul tapi Mae Ri menolak dan mengatakan ia akan menelpon suaminya sendiri. Mae Ri lalu menelpon Moo Kyul disambut dengan protes Moo Kyul karena dia habis menulis lagu semalaman dan baru saja tertidur. Mae Ri mengatakan bahwa ia dan Jung In akan pergi ke suatu tempat dan mungkin akan menginap disana, "itu memalukan kan?" katanya. Moo Kyul malah menyuruh nya agar menangani nya sendiri. Jung In lalu meminta untuk berbicara dengan Moo Kyul tapi Mae Ri menolak dengan mengatakan dia tidak bisa menelpon sambil menyetir. Mae Ri berbicara lagi dengan Moo Kyul, jika ia harus menginap disana semalam, maka mereka pun harus meminta waktu untuk berlibur selama 4 hari. dan mereka harus mengatur kembali skejul mereka. Jika dari pukul 09:00 - 03:00 pm ia bersama dengan Jung In, maka dari pukul ia akan bersama dengan nya mulai dari jam 04:00 hingga jam 10:00 setiap hari. Moo Kyul mendengarkan sambil tiduran dan kebingungan tidak mengerti apa yang Mae Ri bicarakan, tapi Mae Ri berpura-pura seolah-olah Moo Kyul setuju dengan apa yang dikatakannya. Lalu Mae Ri menutup telponnya.
Mae Ri menoleh ke arah Jung In, "Kau sudah dengar kan?" tanya nya pada Jung In. "Baik lah, tapi kau harus bersamaku akhir minggu ini" kata Jung In. Lalu mereka memasuki sebuah rumah megah. saat Mae Ri mengamati rumah itu, mereka kedatangan penjaga rumah tersebut. Jung In menanyakan kemana ayah nya pergi, si penjaga menjawab bahwa tuan nya sedang berjalan-jalan sebentar. Telpon genggam Jung In berdering, setelah mengangkatnya Jung In berkata pada Mae Ri bahwa Ia akan pergi rapat, dan Mae Ri tinggal dulu saja disana. Lalu Jung In segera pergi sambil melanjutkan pembicaraan nya di telepon. Ia tidak mendengarkan teriakan Mae Ri. "Astaga, kau tidak hanya sibuk.. kau tahu?" keluh Mae Ri.
Ia kembali memperhatikan sekelilingnya. "Aneh, kenapa tempat ini rasa nya aku kenal? Aku pasti pernah melihat gambar nya di suatu tempat" katanya. Mae Ri tiba-tiba melihat sebuah foto, disana ada ayah dan ibu nya beserta seorang laki-laki. Mae Ri bertanya -tanya sendiri, "siapa orang ini?" Tuan Jung tiba-tiba masuk dan Mae Ri berbalik untuk melihat. Tuan Jung terpana melihat Mae Ri (mungkin dia merasa melihat ibu Mae Ri muda). Tuan Jung tersenyum "Apakah kau Wi Mae Ri?" tanya nya. "Iya aku Wi Mae Ri.. senang bertemu denganmu" kata Mae Ri.
"Kami terlibat dengan proyek ini karena kami mempercayai mu, pak! tapi dengan drama yang tidak mendapat kan slot di musim ini, bagaimana bisa anda mengharapkan kami untuk menunggu selamanya? Kami sangat mempercayaimu..tapi...." ucapan manajer artis di potong Jung In agar mempercayai produksinya, bukan dia. Jung In menambahkan produksi nya tidak hanya akan menarik pemikat pasar domestik, tetapi juga juga pasaran luar negri. Jung In mengatakan bahwa produksi ini akan menjadi batu loncatan bagi karir Lee An (artis yang telibat dalam pembuatan drama nya - red). Lee An dan manajer nya saling berpandangan. Sang manajer mengatakan bahwa karena itu kami ingin menunggu, tetapi kami punya proyek film dan perlu berpikir lagi tentang hal itu.
"Bohong..." Seo Joon datang dan mengambil tempat duduk didekat mereka. Soo Jeon mengejek Lee An yang tidak teguh pendirian dan mengatakan pada Jung In bahwa ia bersedia menunggu. Ia mengatakan hal itu bukan karena dia mempercayai Jung In, tetapi karena ia mempercayai drama itu. dan ia telah menolak tawaran film lainnya. Soo Jeon lantas menambahkan apakah tidak menguntungkan menulis ulang kembali karakter di skenario nya, membuat karakter Lee An sebagai Psiko. Lee An dan manajer nya geram dan Jung In tersenyum tipis. Lee An dan manajer nya segera pergi dari ruangan Jung In. "Ah.. mereka benar-benar tidak punya kesetiaan.." kata Seo Joon gusar. Seo Joon menawarkan agar mereka pergi minum keluar, karena hari ini hari ulang tahun nya. Jung In menolak karena ia punya janji makan malam dengan ayah nya.
"Saya sangat berterima kasih karena anda mau membayar hutang kami.. Tapi, kenapa anda begitu menginginkan saya sebagai menantu?" Mae Ri memberanikan diri bertanya kepada Tuan Jung yang sedang membersihkan dirinya bersama ayah dan ibu Mae Ri. "Apa kau penasaran?" tanya Tuan Jung. Mae Ri menjawab iya, lalu bertanya apakah Tuan Jung kenal dengan dirinya? Tuan Jung menjawab bahwa ia mengenal ayah dan ibu Mae Ri. "Aku tahu anda dan ayahku dulu adalah tetangga, tapi apakah kau juga mengenal ibuku?" tanya Mae Ri lagi. Tuan Jung tersenyum, "Ya, aku bertemu ibumu sebelum ayah mu bertemu dengan nya. "Oh jadi begitu..." kata Mae Ri.
Tuan Jung mengalihkan pembicaraan, lalu menuangkan teh di gelas Mae Ri. Suasana nya berubah canggung karena mereka tidak tahu harus berbicara apa. Tuan Jung berusaha mencairkan suasana dengan bertanya bagaimana keadaan di kantor. Mae Ri menjawab tidak banyak yang bisa dilakukannya. lalu Tuan Jung bertanya kembali apakah Mae Ri bisa bermain golf, Mae Ri menjawab dia tidak bisa, Tuan Jung bertanya lagi olahraga apa yang disukai Mae Ri, tetapi Mae Ri kembali menjawab ia tidak bisa olahraga. Tuan Jung kembali bertanya apakah Mae Ri bisa bermain baduk? (permainan tradisional korea - red). Mae Ri tetap mengatakan ia tidak bisa. Tuan Jung kehabisan ide, sehingga Mae Ri kasihan dan berkata bahwa Tuan Jung pasti bosan karena tidak ada yang bisa ia lakukan, tetapi dia ahli dalam satu permainan.
Jung In masuk kerumah dan bingung karena begitu berisik. Ia berjalan ke arah suara itu dan melihat ayahnya sedang bermain dengan Mae Ri. Jung In memperhatikan mereka dengan bingung.
Jung In menyaksikan ayah nya dan Mae Ri sedang bermain game, hal ini membuat Tuan Jung sedikit kikuk. Lalu mereka makan malam bertiga. saat pelayan akan menghidangkan makanan kepada Tuan Jung, Jung In berkata kepada pelayan bahwa ia sendiri yang akan menyajikan nya pada ayah nya. Jung In meminta pelayan nya untuk menyiap kan makanan yang lembut untuk ayah nya. Mae Ri bertanya kenapa Tuan Jung memakan makanan yang berbeda. Tuan Jung menjawab ia terkena kanker. Mae Ri kaget mendengar nya, ia lansung menanyakan apakah Tuan Jung baik - baik saja. Tuan Jung tersenyum dan mengatakan ia tidak apa-apa dan menyuruh Mae Ri melanjutkan makan nya. Ia juga menyuruh Jung In kembali ke kursi nya dan melanjutkan makan.
Keadaan sedikit kaku sehingga Mae Ri mencoba mencairkan suasana dengan pura - pura tersedak. "Ini cuma tenang sekali, biasa nya sangat ribut saat aku dan ayah ku makan bersama" kata Mae Ri. "Ya benar.. Seperti itu lah orang -orang biasa hidup" Jawab Tuan Jung. Jung In terlihat memikirkan perkataan ayah nya, hingga telpon genggam nya berbunyi dan ia pergi mengangkat telpon nya. Mae Ri berkata Jung In sangat banyak menerima telpon bisnis, Ia bertaruh lebih dari 200 panggilan dalam sehari. "Jadi begitu? Aku kira aku perlu meminta nya mematikan telepon saat di meja makan malam" kata Tuan Jung. "Tidak apa-apa, jika itu telepon dari jepang, mungkin itu penting" kata Mae Ri kemudian.
"Ngomong-ngomong paman, bahasa jepang anda pasti sangat bagus, bukan?" tanya Mae Ri pada Tuan Jung. "Aku kira begitu...Aku tinggal disana selama 20 tahun" Jawab Tuan Jung. "Apa aku boleh bertanya arti dari Hoku Ga Iru? tanya Mae Ri lagi. "Hoku Ga Iru? Mungkin kah yang kau maksud Boku Ga Iru? Tuan Jung balik bertanya. "Aaah.. itu Boku Ga Iru?" Mae Ri malu -malu karena ia salah menyebut kata.
Dirumah nya, Moo Kyul kedatangan ayah Mae Ri. ayah Mae Ri memperhatikan tempat tinggal Moo Kyul. Moo Kyul menanyakan apa maksud kedatangan ayah Mae Ri. ayah Mae Ri menjawab ia berada di sini (rumah Moo Kyul - red) karena anak nya. ayah Mae Ri bertanya apa alasan Moo Kyul menikahi anak nya. Tetapi Moo Kyul menjawab cuek "Mengapa tidak tanyakan pada anak anda saja?" ayah Mae Ri mewanti-wanti Moo Kyul yang hanya akan membawa kesusahan bagi putrinya. Moo Kyul menjawab santai "Lalu?" ayah Mae Ri menjawab "Kamu dan Mae Ri tidak cocok". Mendengar ucapan itu mendadak Moo Kyul tertawa cekikian.
Ayah Mae Ri marah karena Moo Kyul tertawa. Lalu Moo Kyul berubah serius dan mengatakan segala sesuatunya menjadi rumit dan itulah kenapa ia dan Mae Ri berada dalam kekacauan itu, tapi ia tidak pernah melakukan apapun seperti yang dituduhkan. "Apa kau ingin berdebat denganku?" tanya ayah Mae Ri. Moo Kyul hanya menghela napas kesal, lalu sebuah telepon datang.. "Kam Soo Young" Moo Kyul menyapa orang ditelpon nya. wajah Moo Kyul berubah ceria. ternyata orang di telepon itu menunggu nya diluar. Ayah Mae Ri yang mendengar pembicaraan itu semakin marah karena mengira Kam So Young adalah seorang perempuan. Moo Kyul membalas jika ayah Mae Ri ingin mendengar cerita sebenar nya, buru - buru ayah Mae Ri meminta agar tidak memberi tahu Mae Ri bahwa ia pergi ke tempat Moo Kyul. Jika tidak, ia akan mendapat kan masalah. Moo Kyul menghela napas melihat kelakuan orang tua itu.
Disebuah tempat (lebih mirip tempat kencan karena ada muda -mudi yang bermesraan disana) Moo Kyul mendengarkan curhatan ibu nya yang patah hati. "Itulah kenapa aku berkata padamu, kau boleh berkencan tapi jangan jatuh cinta" kata Moo Kyul. "Bagaimana bisa kau mengontrol hal itu?" tanya Ibunya lagi. "Karena hal itu lah yang harus kau lakukan jika kau tidak ingin terluka" kata Moo Kyul. Ibu nya menghela napas. "kenapa aku masih saja bodoh soal cinta di usia ku sekarang ini?" tanya nya. Moo Kyul tersenyum dan menoleh pada ibunya.
"Ibu.. (akhirnya dengar juga Moo Kyul manggil ibunya dengan sebutan ibu, agak aneh juga ya..), selain kepercayaan, harapan dan cinta, kau tau salah satu yang terpenting?" ibunya menjawab asal "cinta". "bukan... tetapi kesetiaan." jawab Moo Kyul sambil tersenyum. "ya.. itu masuk akal" jawab ibu nya. "Itu lah kenapa kau harus menemukan pria yang bisa setia, tidak hanya yang bisa mencintai." sambung Moo Kyul lagi. "Ahhh.. aku seharus nya melakukan itu, siapa yang memberi tahu mu hal itu?" tanya ibunya. Moo Kyul menjawab "Gadis yang kau lihat di rumah ku saat aku pindah" "Aah.. gadis yang cute seperti anak anjing itu? Dia pasti juga setia.." kata ibu Moo Kyul lagi.
"Dia berbeda dengan gadis -gadis lain." kata Moo Kyul. "Benar kah, kau sepertinya sudah bertemu dengan gadis yang setia.." Goda ibu nya. Moo Kyul tertawa, "Apa yang kau bicarakan? Aku tidak berpikir dia itu seorang gadis." kata Moo Kyul.
"Aku mengerti.. Ahh aku kesepian, harus kah kita tinggal bersama?" tanya Ibu Moo Kyul pada nya. Moo Kyul kaget dan senang. Ibu nya berkata ia pasti kesepian dan mengalami hal-hal sulit karenanya. apalagi karena ia tidak mempunyai ayah. Moo Kyul berkata tidak apa-apa dan semua nya telah berlalu. Ibu Moo Kyul memeluk anak nya itu dan minta maaf. Ibu Moo Kyul kembali menawarkan tinggal bersama-sama, Moo Kyul bilang Ibu nya mungkin akan meninggalkan nya lagi setelah menemukan pria yang lebih baik. Tetapi ibu nya berkata tidak akan terjadi lagi. Ia tidak akan jatuh cinta lagi dan akan setia. "Harus kah aku membelikan mu es krim bu?" goda Moo Kyul. "Ya belikan aku es krim!" pinta ibu nya.
Lalu mereka pergi ke toko membeli es krim. Di luar kaca ayah Mae Ri ternyata mengintai mereka dan mengambil beberapa foto Moo Kyul dan Ibu nya. ayah Mae Ri masih salah sangka dan mengira Moo Kyul benar-benar mata keranjang dan marah -marah. Datang telpon Tuan Jung mengabarkan misi mereka berhasil. ayah Mae Ri kembali memotret mereka sebelum pergi. Sementara Ibu Moo Kyul mendapat telpon dari seseorang (pacar nya). ia berlari keluar dan meninggalkan Moo Kyul yang sedang memesan es krim. Moo Kyul mencari-cari ibu nya tapi tidak ketemu, dengan wajah kecewa Moo Kyul pergi meninggalkan tempat itu.
Moo Kyul berjalan dengan langkah gontai. Ia menggingil karena kedinginan, tapi ia malah duduk di bangku ditaman itu. Moo Kyul melihat ke kantong es krim yang tadi di beli nya. Lalu dibuka nya dan di makan nya sendiri. Ia kembali mengigil saat menjilat tutup eskrim itu. "Ohh.. Dingin.." keluh nya. tetapi ia tetap memakan eskrim nya. Handphone nya berdering, ia berharap itu dari ibu nya. ternyata dari Mae Ri. Mae Ri kembali berulah berpura -pura perhatian dan merindukan Moo Kyul. Ia melakukan hal itu di depan Jung In. Mae Ri menanyakan apakah Moo Kyul sudah makan, Moo Kyul menjawab ia makan es krim. Mae Ri berkata Moo Kyul itu sensitif terhadap dingin, kenapa melakukan hal yang akan membuat nya sakit?.
"Sayang...". "Hey bisakah kau memotong kata "sayang itu?" tanya Moo Kyul kesal. Mae Ri seolah tidak mendengar kan ucapan Moo Kyul dan terus saja berbicara. "Aku tahu...aku juga merindukan mu sayang.." Kata Mae Ri asal. "Chh.. Kemampuan aktingmu sangat bagus, kau pantas menerima penghargaan." ejek Moo Kyul. Mae Ri terus berkata "Sayang, apakah kau masih ingat, diantara kepercayaan, harapan dan cinta, manakah hal yang terpenting?" Moo Kyul yang kesal ingin menutup telpon nya. "Ya benar... Kesetiaan adalah yang terpenting." Mae Ri berkata tanpa mempedulikan ucapan Moo Kyul. "Keluarga perlu kesetiaan agar tetap harmonis, Kau tahu, aku akan selalu disisi mu. Jadi tetap lah setia hingga akhir." Mendengar ucapan Mae Ri, Moo Kyul lansung terdiam. "Sayang.." Mae Ri memanggil. "Heh?" kata Moo Kyul.. "Aku mencintaimu.!" selesai mengucapkan kalimat itu Mae Ri lansung menutup telpon nya dan melirik cemas ke arah Jung In.
Di tempat nya, Moo Kyul senyum - senyum karena ucapan Mae Ri. Ia memakan es krim nya sambil tersenyum.
Seo Joon yang melamun di studio dikejutkan oleh suprise dari teman-teman nya. Seo Joon tak terlihat senang dengan hal itu, tetapi untuk menyenangkan teman-teman nya yang telah membuatkan surprise, ia tersenyum dan menghampiri mereka, lalu meniup lilin yang dibawakan Lee An, teman aktor nya.
Manajer Lee An memberikan tas yang cantik sebagai hadiah ulang tahun Seo Joon. Lee An berdehem mengambil perhatian, lalu menyerah kan hadiah ulang tahun untuk Seo Joon berupa kalung berlian yang sangat cantik. Semua orang disana terkagum-kagum akan hadiah dari Lee An, tetapi Seo Joong mengatakan ia tidak suka berlian. Seo Joong mengeluh di hari ulang tahun nya kenapa ia begitu depresi, ia meminta seseorang untuk menyanyikan sebuah lagu untuknya. Lee An bernyanyi tapi tetap tidak mengubah mood Seo Joon.
Sebuah SMS datang ke HP Seo Joon, "Joonie noona, yang hari ulang tahun nya sama dengan ku, pesta ulang tahun mu pasti meriah kan? Apakah kau masih ingat aku?" begitu bunyi pesan singkat itu. Setelah menerima SMS, Seo Joon pergi dan membuat Lee An berhenti bernyanyi.
Ditempat lain, teman-teman band Moo Kyul sedang berkumpul merayakan ulang tahun salah seorang anggota band Moo Kyul. mereka membicarakan tentang putus nya hubungan Seo Joon dengan Moo Kyul yang persis setelah pesta ulang tahun Re Oh (teman band Moo Kyul). tidak lama kemudian, Seo Joon datang dan mengambil tempat diantara mereka. Ternyata teman band Moo Kyul ini lah yang mengirimi Seo Joon pesan singkat saat pesta ulang tahun Seo Joon tadi. Seo Joon bingung karena 2 dari mereka terlihat begitu lesu, tapi ia segera mengerti setelah mereka berkata mereka telah memutuskan membubarkan band nya. Seo Joon berusaha mencairkan suasana dengan mengatakan agar bersenang-senang. Re Oh berkata Moo Kyul sedang bekerja saat ini dan tidak bisa datang, tapi ia akan menelpon nya nanti. Seo Joon mengatakan tidak apa-apa dan mengambil minum lalu mengajak mereka bersulang.
Jung In kembali di wanti-wanti oleh ayah nya agar kembali ke tempat nya semula, yaitu melanjutkan bisnis mereka yang ada di jepang. Jung In mengatakan ia telah mempersiapkan hal ini sejak lama, karenaitu dia tidak bisa kembali dan akan menangani nya hingga akhir (proyek drama,-). Ayah nya mengingat kan jangan melakukannya secara berlebihan, kerugian nya akan lebih besar jika kesalahan nya ada di tangan Jung In sendiri. Jung In menyanggah ucapan ayah nya dan berkata ia telah bersiap-siap bertanggung jawab hingga akhir, tidak peduli ia akan gagal atau sukses. Ayah nya menghela napas melihat keteguhan Jung In.
Ayah Mae Ri datang, seketika pembicaraan Jung In dan ayah nya terhenti. Tuan Jung dikaget kan karena Jung In kembali memanggi ayah Mae Ri dengan panggilan "ayah". setelah itu, Jung In meninggalkan ruangan itu.
Mae Ri membuka pintu dan memperhatikan ruangan yang ia masuki. Ia kagum dengan barang-barang yang ada di rumah itu. "Wah.. ini barang antik" katanya kagum. Ia mengambil satu buku dan membolak -balik buku itu. Mae Ri menemukan satu foto diri nya dimasa kecil digendong oleh seseorang. Jung In masuk dan menghampiri Mae Ri. Mae Ri lalu menunjuk kan foto itu kepada Jung In, "Bukan kah ini aku?" kata Jung In. "Ya benar! Kenapa kau menggendongku di foto itu?" tanya Mae Ri. "Aku tidak yakin, aku juga tidak ingat akan hal ini" jawab Jung In.
Ayah Mae Ri memperlihat kan hasil penyelidikan nya pada Tuan Jung (foto -foto Moo Kyul bersama ibunya). Ayah Mae Ri mengira Moo Kyul main gila dengan perempuan yang lebih pantas menjadi bibi nya. Tuan Jung mengambil kamera itu. Ayah Mae Ri segera meyakin kan bahwa Tuan Jung tidak perlu khwatir lagi tentang Moo Kyul karena ia punya bukti sekarang.
"Oh.. Foto itu disini?" ujar ayah Mae Ri tiba-tiba begitu melihat foto dirinya bersama dengan Tuan Jung dan ibu Mae Ri sewaktu muda. "Hyung (panggilan untuk kakak laki-laki di korea), Natal itu adalah pertama kali nya aku bertemu dengan ibu Mae Ri, terima kasih Hyung" kata ayah Mae Ri. "Hey kenapa berterima kasih pada ku?" kata Tuan Jung. "Itu adalah terimakasihku karena bertemu, jatuh cinta dan menikahi ibu Mae Ri." kata ayah Mae Ri lagi.
Tuan Jung bangkit dari tempat duduk nya "Apa yang harus membuat kau berterima kasih padaku? kalian berdua bertemu, dan jatuh cinta pada pandangan pertama.." kata tuan jung sambil melihat foto mereka. "Ya itu benar.." Kata ayah Mae Ri. "Kami menikah lebih cepat dari pada pengeringan kacang goreng, dan kau pergi ke jepang bersama keluargamu. Hyung, apa kau masih ingat? kita pernah membicarakan akan menikah kan anak-anak kita kelak" Imbuh nya. "Ya benar..." Tuan Jung membenarkan ucapan ayah Mae Ri. "Tetapi, saat kau mengatakan tidak akan kembali, setelah peringatan kematian ibu Mae Ri, mengingatkan aku kembali pada ucapan mu dulu. (pertemuan pertama kali ayah Mae Ri dan Tuan Jung terjadi di makam ibu Mae Ri)." "Ya, itulah kenyataan nya, aku berencana tidak akan pernah kembali ke korea " kata Tuan Jung. Ayah Mae Ri sewot karena ucapan Tuan Jung, tapi sedikit terhibur dengan ucapan Tuan Jung yang mengatakan ia pernah mencari ayah Mae Ri. Ayah Mae Ri berkata pasti sangat sulit menemukannya karena ia selalu lari karena hutang - hutang nya. "Tapi akhir nya kita bertemu" kata Tuan Jung kemudian. "Ya, kita masih bisa bertemu meskipun 20 tahun kemudian, Jika berpikir tentang hal itu, Mae Ri dan Jung In pasti telah ditakdirkan untuk bersama."
Jung In dan Mae Ri duduk bersama di kursi, Mae Ri masih memegangi foto mereka. Mae Ri menanyakan apa yang tertulis di foto mereka. "Boku ga iru... boku ga kimi wo mamotte ageru..eien ni" jawab Jung In. "Boku ga iru?" tanya Mae Ri. Jung In mengiyakan. "Aku pernah mendengar nya sebelum nya, apa artinya?" tanya Mae Ri lagi. "Aku disini, dan aku akan menjaga mu, selamanya..." jawab Jung In. Mae Ri terpaku mendengar ucapan Jung In.
Mae Ri dan Jung In berjalan -jalan, "Bekas luka itu, bisa kah aku melihatnya?" pinta Jung In. "Tidak, aku tidak ingin" jawab Mae Ri. Ia nyaris saja terjatuh jika tidak dipegangi Jung In. "Hati-hati" Jung In berkata. "Rasanya aneh, saat itu kau 8 tahun. bagaimana kau tidak mengingat apapun?" tanya Mae Ri. "Aku tidak punya banyak kenangan sebelum usia ku 8 tahun." jawab Jung In. "Kenapa? apa kau mengalami kecelakaan?" tanya Mae Ri. "Aku tidak ingin ingat lebih tepatnya" kata Jung In. "Kita tidak perlu membicarakannya kalau begitu. Padahal itu sangat menarik, bahwa kita bertemu sebelumya, 20 tahun yang lalu." ujar Mae Ri.
Jung In mengambil foto yang dibawa Mae Ri, lantas tersenyum melihat foto itu. "Itu romantis." ucapan Jung In membuat Mae Ri salah tingkah. "Tidak perlu menghiraukan masa lalu kita, aku akan menikahimu." Jung In melanjutkan ucapan nya. Mae Ri kaget mendengar nya. "Apa? kenapa begitu tiba-tiba? bukan kah sebelum nya kau mengatakan tidak tertarik pada pernikahan itu? Aku baru akan memutuskan nya setelah 100 hari." jawab Mae Ri. "Keadaannya berubah, aku harus mendapat persetujuan mu sekarang." Jung In berkata lagi. "Baik lah, tapi aku tidak tertarik untuk memilih mu." Mae Ri berkata dengan sewot. "Selain itu, aku telah mempunyai orang yang aku cintai" imbuh nya. Mae Ri pergi meninggalkan Jung In, tetapi ia kembali tersandung, terpaksa Jung In menggendong nya pulang.
Moo Kyul sedang membaca buku dan menemukan puisi Mae Ri terselip di buku nya. Ia membaca dan tertawa melihat kertas itu. seketika ia menghentikan tawa nya, mungkin merasa aneh karena tertawa sendiri. "Ahh.. dingin" Moo Kyul menggigil kedinginan, melihat sarung tangan Mae Ri bersama dengan sarung tangan yang belum selesai yang dibuatkan Mae Ri untuk nya. ia mengambil sarung tangan Mae Ri dan sarung tangan yang baru selesai setengah itu dan memakainya untuk mengusir rasa dingin nya, tapi kemudian ia melepaskan nya lagi. Disaat yang sama, datang telepon dari teman-teman nya agar bergabung merayakan ulang tahun Seo Joon dan Re Oh.
Suasana berubah menjadi kaku setelah Moo Kyul datang dan Seo Joon mulai membicarakan setahun yang lalu. Teman-teman Moo Kyul ingin pergi dari sana tapi dihalangi oleh Moo Kyul dan juga Seo Joon. Mereka akhirnya duduk kembali. Seo Joon meminta ingin kembali pada Moo Kyul, Moo Kyul berkata ia tidak pernah kembali pada gadis yang dikencaninya. Seo Joon menatap tajam Moo Kyul beberapa lama, tapi ia tertawa dan mengatakan Moo Kyul si brengsek yang jahat. Teman-teman Moo Kyul memperhatikan hal ini dengan bingung. Seo Joon kembali menuangkan bir ke gelas dan meminum nya, lalu ia bangun dalam keadaan sempoyongan, tapi menolak saat hendak dipegangi Moo Kyul. Ia berkata hanya ingin kekamar mandi.
"Wow.. aku pikir ia akan memukul Moo Kyul lagi." teman Moo Kyul lansung berceletuk begitu Seo Joon pergi. "Hey.. dia masih memakai kalung yang kau berikan padanya" kata teman nya yang satu lagi. Teman Moo Kyul yang ketiga pun ikut berkomentar marah, Moo Kyul menanggapi hal ini dengan santai dan mengatakan "kalian yang mengatakan aku harus menikahi merry christmas (Mae Ri)". "Hey kami hanya menyuruhmu pergi bersama, Seo Joon lebih sesuai dengan seleramu." kata teman Moo Kyul lagi. "Hey Moo Kyul, apa kau melakukan ini karena Mae Ri?" "Apa yang kau bicarakan?" tanya Moo Kyul. "Benarkah? Hyung, kau menyukai Mae Ri? apakah kau mulai menyukainya?" tanya Re Oh antusias. Moo Kyul tidak menjawab dan memutuskan pergi. "Ini tidak menyenangkan, aku lebih baik meneruskan pekerjaanku" katanya. "Itu berarti benar..." teman nya berkata geli.
Moo Kyul keluar dari tempat itu, handphone nya berdering, ternyata SMS dari Mae Ri. "Apa ni, ia baru saja membuat heboh saat menelpon tadi, tapi sekarang ia bahkan tidak repot-repot untuk menelpon" gerutu Moo Kyul. Lalu Moo Kyu berjalan sambil bersenandung ringan "Mae Ri begadang sepanjang malam..."
Melewati sebuah gang, ia terhenti mendengar seseorang menyebut nama Seo Joon. Ia berjalan ke arah suara itu dan mendapati Seo Joon sedang menangis dan di ganggu oleh beberapa pria. Moo Kyul segera menolong nya dan menghajar para pengganggu itu. Moo Kyul memarahi Seo Joon karena berada diluar sendirian. Seo Joon kaget melihat Moo Kyul marah, Lalu Moo Kyul menyeret tangan Seo Joon pergi dari tempat itu. Berhenti disuatu tempat, Moo Kyul bertanya apakah Seo Joon baik -baik saja, Seo Joong menjawab tidak, lalu Seo Joon memeluk Moo Kyul sambil menangis.
Jung In mengobati kaki Mae Ri, meski Mae Ri mengatakan tidak apa-apa, Jung In mengatakan hampir selesai sehingga ia tetap melanjutkan pekerjaannya. Mae Ri kembali bertanya kenapa Jung In sekarang memutuskan untuk menikahinya , Jung In menjawab karena bisnis dan karena ayah nya menginginkan hal itu. "Kau sangat patuh" kata Mae Ri. "Ayah ku seperti dewa bagiku" Jung In menjawab. "Dewa?" tanya Mae Ri lagi. "Ramah.. tapi tanpa belas kasih..." Lanjut Jung In.
Ia selesai mengobati kaki Mae Ri, "Aku bilang tidak apa-apa, jadi kau bisa pergi" ujar Mae Ri. Saat Jung In mendekat buru-buru Mae Ri menutupi tubuh nya dengan selimut, ternyata Jung In mengambil bantal di sisi Mae Ri dan meletak kan nya dibawah kaki Mae Ri yang sakit. Mae Ri yang ketakutan mengambil HP nya hendak menelepon Moo Kyul, belum sempat Jung In mengambil HP Mae Ri dan mengatakan sekarang Moo Kyul adalah saingan nya. "Itu menggelikan" kata Mae Ri, lalu ia menenggelamkan kepalanya dibawah selimut. Jung In beranjak dari tempat duduknya dan Mae Ri mengira ia telah pergi sehingga a membuka kembali selimut nya, tetapi malah melihat Jung In duduk di sebelah nya, "Mulai sekarang, aku berjanji akan melakukan yang terbaik" setelah berkata begitu, Jung In mendekati Mae Ri dan menyibak poni yang menutupi bekas luka Mae Ri. "Boku ga iru...." Jung In mencium bekas luka itu.
bersambung...
(kira-kira ada cerita apa ya dibalik bekas luka itu?) lets we find out on the next episode ^^
0 komentar:
Posting Komentar