Sinopsis Mary Stayed Out All Night Episode 8

"Kami tidak menikah!"
Pengakuan Mae Ri membuat kaget semua orang, tidak terkecuali Jung In dan Seo Joon yang baru saja masuk. Dengan mata berkaca-kaca, Mae Ri menjelaskan pernikahan nya adalah bohong.
"Dari mana semua ini bermula?" tanya Ayah Mae Ri pada anak nya itu dengan berkaca-kaca. "Pernikahan ini palsu, lalu bagaimana dengan perasaan kalian masing-masing?" tanya ayah nya lagi. Moo Kyul memejamkan matanya dan Mae Ri tidak mampu menjawab apa-apa kecuali menangis. Seo Joon pergi dari rumah itu diikuti oleh Jung In.







"Kau baik-baik saja?" tanya Jung In pada Seo Joon setibanya diluar rumah.
"Kepala ku sakit" ujar Seo Joon yang tertunduk memegangi kepalanya.
"Aku akan mengantarmu kerumah." Jung In memegang lengan Seo Joon hendak membawa nya pergi, tetapi Seo Joon menampik tangan Jung In, "Tidak perlu, aku akan pulang sendiri" ujar nya.
"Kang Moo Kyul... Wi Mae Ri... benar-benar memalukan." ucap Seo Joon sebelum ia pergi dari tempat itu.


Jung In memperhatikan kepergian Seo Joon tanpa berkata apa-apa, hingga ayah nya datang disusul oleh Mae Ri dan ayahnya.

"Ayah..."
"Menantu Jung, apakah kau mengetahui hal ini? Ada apa sebenarnya ?" tanya Ayah Mae Ri pada Jung In.
"Kalian semua pasti shock, aku akan menjelaskan sekarang...." belum sempat Jung In menyelesaikan kalimatnya sebuah tamparan melayang ke wajahnya. Tuan Jung menampar Jung In.
"Bangsat tak berguna" maki Tuan Jung pada anak nya itu.
"Ahjussi (paman) ..."Mae Ri kaget melihat Jung In ditampar.
"Hyung (kakak), tenang lah.." ujar ayah Mae Ri pada Tuan Jung. Akhirnya Tuan Jung pergi kemobil diikuti ayah Mae Ri dan Mae Ri. mereka pergi meninggalkan Jung In yang masih shock atas tamparan yang diterimanya.

 

Hari-hari berlalu dengan cepat hingga waktu kesepakatan 100 hari hanya menyisakan waktu 51 hari lagi. Ayah Mae Ri sedang berdiskusi dengan Tuan Jung, mereka menganggap kesepakatan 100 hari itu telah selesai dan Mae Ri dan Jung In harus segera menikah. Tuan Jung mengatakan untuk segera menyelenggarakan pertunangan antara Mae Ri dan Jung In dalam minggu ini. Tuan Jung menyarankan agar menganggap kejadian itu sebagai keuntungan bagi mereka, bahwa Mae Ri dan Moo Kyul tidak menikah atas nama cinta. Ayah Mae Ri berkata Mae Ri sudah belajar dari kesalahannya dan ia juga telah menerima pernikahan itu.

Saat berbincang-bincang, mereka kedatangan tamu yang tidak lain adalah asisten Tuan Jung yang akan mengajarkan kedisiplinan, bahasa asing dan memasak pada Mae Ri. ayah Mae Ri benar-benar senang karena ia semula khawatir Mae Ri tidak akan mampu menjadi menantu yang baik. "Terima kasih hyung, Mae Ri kita akan menjadi menantu terbaik" ujar ayah Mae Ri bersemangat. Tuan Jung tertawa mendengar hal itu.

 

Dirumahnya, Moo Kyul yang masih terbatuk-batuk sedang bekerja distudio mininya. Ia berjalan kearah kulkas untuk mengambil minum, dilihat nya sekotak kimchi yang mereka buat bersama dulu, ia teringat saat menyuapi Mae Ri dan digodai oleh ibunya bahwa mereka terlihat seperti pengantin baru. Ia menutup kulkas itu dan membersihkan kertas-kertas yang bertebaran diruangan itu. Ia menemukan puisi Mae Ri yang sudah sobek. Moo Kyul menghela napas melihat kertas itu, lalu ditaruh nya keplastik sampah. begitu juga dengan kedua sarung tangan buatan Mae Ri. Terakhir, kontrak kerja sama nya dengan Jung In pun mengalami nasib yang sama. Ia meremas surat kontrak itu dan membuangnya.


Sementara disaat yang sama,  Jung In sedang temenung sambil menyetel lagu Moo Kyul. Jung In mematikan musiknya, dan Manajer Lee Ahn datang menemuinya.
"Direktur.. Tentang anggota band baru, aku sudah memilih beberapa orang dari jalanan" ucap nya lalu duduk disamping Jung In. "Ahh, Kang Moo Kyul itu sangat tidak bertanggung jawab, sebelum pesta itu, ia pergi dengan kemarahan, Karena film lebih awal, bagian musik menjadi terburu-buru, bagaimana bisa ia mengatakan ia tidak ingin melakukannya lagi?" ucap sang manajer menyalahkan Moo Kyul.


"Ada sedikit masalah pribadi. ia bukannya tidak bertanggung jawab" ucap Jung In membela Moo Kyul.
"Oh.. begitu..." Manajer Lee Ahn berkata sedikit kesal karena sang direktur membela Moo Kyul. "Oh iya direktur, Seo Joon terlibat kedalam skandal lagi" ucap nya lagi.
"Dari yang aku tahu, wartawan telah menyelesaikan hal itu dengan baik."


"Kali ini tidak semudah itu, lihat ini..." sang Manajer menyerahkan notebook nya yang berisi artikel Seo Joon dan Lee Ahn. "Informasi nya dimulai beberapa tahun yang lalu dari sekolahnya, tentang latar belakang keluarganya, karena itu aku mengatakan hal ini harus terselesaikan dari awal, Ia tidak sedang menandatangani kontrak dengan perusahaan manapun, siapa yang akan berada disisinya? Jika situasi ini terus berlanjut, aku khawatir Lee Ahn akan terbawa kedalam masalah ini. Jadi aku akan melakukan yang terbaik bagi Lee Ahn dan aku juga akan membantu Seo Joon karena ia yang menyebabkan Lee Ahn terbawa kedalam ini. Hmm Pertama, aku akan memanggil beberapa wartawan yang dekat denganku lalu aku akan menyuruh mereka membuat berita baru, Oh.. bagaimana dengan pinjaman rumah sakit?" Sang manajer berbicara dengan panjang lebar dan meminta persetujuan Jung In untuk usulnya itu.

"Hal itu tidak akan banyak membantu" ucap Jung In seraya pergi meninggalkan manajer itu. Sang manajer memandang Jung In pergi dengan tatapan kesal.

Seo Joon sedang berada di tempat kebugaran. Hanya berjarak beberapa meter, beberapa orang perempuan yang sedang berbincang dan melirik kearahnya, kentara sekali mereka sedang menggosipkannya. Seo Joon menghentikan larinya, lalu pergi dan mengelapi badan nya yang bersimbah peluh dengan handuk. Saat mengikat tali sepatunya, Jung In datang dan membawakan headset dan juga air minum untuk Seo Joon. Seo Joon meminum air itu lalu menoleh kearah Jung In.


"Aku baik-baik saja, bukan sehari atau dua hari terjadi insiden seperti ini. aku tidak peduli." ucap Seo Joon.
"Tidak membereskan kesalahpahaman apakah menjadi sifatmu?" tanya Jung In
"Aku paling benci pada yang namanya masalah"
"Aku pikir hal ini sudah melewati batas, aku akan menghubungi polisi untuk menangkap siapa yang menyebarkan berita itu untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini" ucap Jung In serius. Seo Joon menatap Jung in dan tersenyum tipis. "Itu tidak akan banyak berguna" katanya.
"Oh iya, bagaimana dengan insiden Moo Kyul? 



Mae Ri sedang fitting baju untuk pernikahan mereka. "Maafkan aku... Karena aku, kau kehilangan pekerjaanmu. Ini salahku. Semua nya sangat membingungkan.." tiba - tiba ia berhenti dan menghapus sms yang hendak dikirimkannya pada Moo Kyul. lalu ia mengganti kalimatnya dengan "Apa kau baik-baik saja? atas semua ini, aku berterima kasih padamu. Dan juga aku minta maaf, besok...." Mae Ri kembali berhenti mengetik SMS nya, Ia melirik kearah teman-teman nya yang sedang memilihkannya pakaian untuknya.



"Hey, bukankah ini hal yang baik? Kau sudah seharus nya mengambil keputusan untuk menikah.. Kau terlihat bingung" ujar sahabatnya itu.
Ya benar, kau tidak menikahi orang yang kau benci, bukankah kau mengatakan Jung In tidaklah buruk?" ujar sahabatnya yang lain.
"Tapi, apakah kau mengatakan tentang pernikahan palsumu dengan Moo Kyul kepadanya?"
"Ah.. karena aku merasa bersalah, dan ia juga sangat sibuk. Aku tidak pernah mengatakan hal itu padanya"
"Ya, kau melakukannya dengan baik. Kau tidak seharus nya mengatakan hal itu dan membiarkan semua nya terungkap secara alami."
"Jangan jalan besama Moo Kyul lagi untuk kedepannya. Ok?"
"Umm.. Aku tidak mempunyai muka untuk menghubunginya lagi. Moo Kyul pasti sangat marah"
"Ya.. permainan kalian berdua benar-benar telah selesai"


"Mae Ri yah,  kau baik-baik saja?" ujar teman nya cemas melihat keadaan Mae Ri yang lemas.
"Entahlah... pikiranku benar-benar kosong saat ini, ini pasti karena aku terlalu bingung, seperti tornado menyerangku, tapi ini sangat tenang" ujar Mae Ri.

Jung In datang dan teman-teman Mae Ri menyapanya. Jung In menundukkan kepalanya balas menyapa teman-teman Mae Ri. tidak lama, Jung In pun mencoba pakaian pengantin, "Anda terlihat sangat menawan" puji karyawan butik itu dan teman-teman Mae Ri bertepuk tangan takjub melihat Jung In. "Hei Mar Ei, bukan kah direktur sangat tampan?" teman-teman Mae Ri menggodainya. Lalu mereka menyandingkan Jung In dan Mae Ri untuk difoto bersama. Saat memperlihatkan foto itu, Jung In mendapat telepon dan lansung meraih handphone nya itu.

"Sepertinya direktur benar-benar marah. apa yang harus kita lakukan?" ujar teman nya yang bingung melihat kebisuan Jung In tadi.
"Kau telah berbohong tentang pernikahan palsu itu lebih dari 50 hari, tentu saja ia bingung."
"Mae Ri, kau telah berbuat jahat"
"Hentikan semuanya sekarang, dan bersikap baiklah padanya, oke?"
Mae Ri hanya terdiam mendengar teman-teman nya yang berdebat.

"Akhirnya kalian bertunangan tepat disaat ulang tahun Mae Ri" kata ayah Mae Ri dengan senang saat mereka makan malam bersama. ayah Mae Ri melihat jam tangan nya "upacara pertunangan akan diadakan dimulai pukul 7 malam, itu artinya kita hanya memiliki waktu 23 jam dan 30 menit yang tersisa. Tuan Jung membenarkan dan mengatakan mereka sudah memutuskan hanya membuat upacara pertunangan yang simple. Mae Ri mengatakan ia tidak keberatan,


"Ngomong-ngomong, setelah pesta pertunangan ini, apakah kau kan mengumumkan pertunangan mu pada orang perusahaan?" tanya ayah Mae Ri pada Jung In.
"Ya ayah, meskipun situasi ini sedikit peka, aku akan mengatasi hal ini sebaik mungkin" ucap Jung In.
Ayah Mae Ri tertawa senang.. tapi berubah menjadi murung saat teringat almarhum istrinya. "Akan sangat membahagiakan jika ibu Mae Ri berkumpul bersama kita disini dan merayakan kejadian ini" ujar nya lirih.

Tuan Jung segera mengatasi suasana, "Jung In akan pergi keupacara setelah selesai bekerja, jadi jika kau tidak apa-apa, kami yang akan mengantarmu kepesta itu." ucap nya pada Mae Ri.
"Tidak apa-apa paman, aku pikir aku akan mengunjungi makam ibu lebih dulu" kata Mae Ri.
"Oh jadi begitu? jika seperti itu, aku akan pergi denganmu" kata ayah Mae Ri pada anaknya itu.
"Aku akan pergi bersamanya" kata Jung In tiba-tiba. "Besok adalah hari yang sangat penting, kalian tidak perlu khawatir tentang ini, aku akan pergi dengannya" ia melanjutkan kalimatnya.
"Ah.. kau baik sekali.." puji ayah Mae Ri pada calon menantunya itu.
"Baiklah, aku setuju" ujar Tuan Jung kemudian.
Mae Ri menatap Jung In dengan tatapan penuh arti. tetapi Jung In hanya terus melanjutkan makan nya tanpa banyak bicara lagi.



Jung In kembali mendapat mimpi buruk, Ia terbangun dengan keringat membasahi sekujur tubuhnya, saat menghidupkan lampu, dilihat nya kantong plastik berisi kaos kaki pemberian Mae Ri saat mereka berbelanja bersama beberapa waktu lalu, "Pastikan kau mengenakan ini sebelum tidur, maka kau tidak akan mendapatkan mimpi buruk lagi" ucapan Mae Ri terngiang dibenaknya. Jung In menempelkan kaos kaki itu kepipinya.
"Mungkin jika kau mengijinkan dirimu untuk mengingat apa yang terjadi pada masa lalumu, mimpi buruk itu tidak akan mengganggumu lagi"
Akhirnya Jung In mengikuti saran Mae Ri mengenakan kaos kaki itu,  dan ia kembali membaringkan badannya kekasur.

Disaat yang sama, Mae Ri tidak dapat tidur karena banyak pikiran, Ia membuka galeri photo dihandphone nya, dilihatnya beberapa photo dirinya memakai gaun pengantin bersanding dengan Jung In (hasil jepretan teman-teman Mae Ri saat dibutik waktu itu). Mae Ri tertawa begitu slide berikutnya muncul dan disana ada foto dirinya bersama Moo Kyul yang juga mengenakan gaun pesta. Ia terkekeh geli melihat pose-pose lucu teman-teman nya dan teman band Moo Kyul yang mengenakan kostum superhero. Tawa nya terhenti melihat photo Moo Kyul yang diambilnya saat perfomance diawal pertemuan mereka. Mae Ri menghembuskan napas panjang.


Jung In membawa Mae Ri ke suatu tempat, ia menebak Mae Ri tidak tidut nyenyak semalam. Gadis itu mengiyakan, tapi saat menanyakan hal yang sama pada pria itu, ia malah mengatakan kalau ia bermimpi indah semalam. Mae Ri bertanya tujuan perjalanan mereka, Jung In hanya menjawabnya dengan senyum. Ternyata pria itu membawa Mae Ri ke sebuah taman di daerah pegunungan yang sangat indah. Ia mengatakan bahwa saat bangun pagi tadi, ia tiba-tiba ingin membawa gadis itu kesana.


Ia mengambil tangan Mae Ri dan berjalan bersama sambil menggandeng tangan gadis itu. Mae Ri meminta maaf, menjelaskan kalau dirinya benar -benar tidak ingin menikah untuk alasan absurd seperti keinginan ayah mereka. Jung In sependapat, ia juga merasakan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa dirinya banyak berpikir belakangan ini, dan merasa sudah hampir gila. Mae Ri bisa mengerti kalau direktur marah padanya, ia pribadi bahkan marah pada dirinya sendiri.

Jung In menunjukkan foto kecil mereka dan mengatakan kalau ia sudah memikirkan ucapan Mae Ri agar tidak membiarkan masa lalu menyiksanya lagi. Flash back di hari pemakaman ibu Mae Ri saat gadis itu berumur 4 tahun dan Jung In 8 tahun. Jung In kecil mengadu di telepon pada ibunya kalau dia ingin tinggal di korea dan tidak ingin kembali ke Jepang karena teman-temannya selalu menganggunya dan ayahnya hanya memarahinya dan menyuruhnya bertahan. Mae Ri kecil mendatangi Jung In kecil, tapi malah mendapat marah darinya, mengatakan kalau ibunya sudah mati dan tidak akan bisa kembali lagi, membuat Mae Ri kecil menangis sesegukan.


Ia lalu menggendong Mae Ri di punggungnya menuruni tangga agar berhenti menangis. Tapi Jung In kecil terpeleset, membuat keduanya jatuh menuruni tangga. Mae Ri kecil menangis keras karena dahinya terluka.
Jung In kecil membalutnya dengan perban dan membujuknya agar berhenti menangis. Mengatakan kalau dia akan tetap disana, menjaga Mae Ri, selamanya. “Boku Ga Iru...boku ga kimi wo mamotte ageru...eien ni”. Wi Dae Han dan Jung Suk melihat anak mereka bersama-sama, dan mengatakan kalau keduanya harus menikah ketika mereka telah dewasa.

 
 



Kembali ke Mae Ri dan Jung In yang sedang berjalan-jalan di taman sambil bergandengan tangan. Gadis itu menanyakan apakah Jung In sudah ingat masa kecilnya sekarang. Hanya potongan-potongan, dan masih kabur, namun Jung In mulai ingat. Dia mengatakan seperti memiliki mimpi buruk, tapi ia meramalkan akan memiliki mimpi yang lebih baik. Jung In juga meminta maaf telah membuat dahi gadis itu terluka. Mae Ri mengatakan luka itu tidak mengganggu dan tidak sakit sama sekali, jadi tidak perlu membiarkan masa lalu menyiksanya. Keduanya tersenyum satu sama lain.


Dari taman, Jung In membawa Mae Ri kembali ke rumahnya, ada sesuatu yang ingin diperlihatkannya pada gadis itu. Jung In mulai mengubah caranya menyebutkan nama Mae Ri yang selalu lengkap dengan nama keluarganya, menunjukkan dirinya selangkah lebih akrab dengan gadis itu. (Tapi panggilan Moo Kyul masih lebih akrab, dia menggunakan banmal saat bicara dengan Mae Ri^^).

Jung In menunjukkan sebuah ruangan penuh buku, semacam perpustakaan mini di rumah. Hadiah pertunangan untuk Mae Ri. Mae Ri sangat kagum, semua buku kesukaannya ada disana. Ia mengambil sebuah buku, buku dengan judul yang sama dengan yang dibacanya tempo hari di rumah Moo Kyul . Ia teringat ucapan Moo Kyul tentang kehidupan sederhana yang diimpikannya. Juga tentang jenis musik “tidak berbohong” yang ingin dibuatnya. Jung In melihat Mae Ri yang tiba-tiba terdiam, ia menanyakan apa yang dipikirkan gadis itu, Mae Ri tersadar dari lamunannya dan mengatakan kalau bukan apa-apa.


Jung In mendapat telpon yang mengatakan kalau seo Jun keluar dari drama, direktur itu harus ke kantor dan tidak bisa menemani Mae Ri menjenguk makam ibunya. Mae Ri memilih untuk pergi sendiri tapi Jung In memintanya agar menunggu dirinya dan beristirahat saja. Mereka bisa pergi sama-sama sore harinya. Mae Ri dengan penuh pengertian menolak dan menyuruh Jung In untuk membereskan masalah drama saja. Jung In berlalu tapi ia sepertinya melupakan sesuatu dan berbalik menemui Mae Ri. Ia menyibak lembut rambut Mae Ri dan mencium bekas luka gadis itu, berharap ulang tahunnya menyenangkan.

Mae Ri menerima banyak SMS ucapan selamat ulang tahun dan melihat pesan Moo Kyul yang ingin bertemu dengannya.

Mae Ri bergegas mencarinya, ternyata Moo Kyul sedang bernyanyi di taman. Melantunkan “My Precious” dengan penuh penghayatan. Mae Ri melihatnya dengan perasaan senang. Moo Kyul menyelesaikan lagunya dan seperti dikomandoi, para gadis yang menjadi penggemarnya langsung menyerbu pria itu. Para penggemarnya pergi, Mae Ri berjalan ke arah Moo Kyul . Keduanya terlihat canggung, sama sekali tidak ada canda atau saling ejek seperti biasa. Moo Kyul memandang ke bawah dan menyibukkan diri dengan gendongan gitarnya.

 
 

Mae Ri akhirnya buka suara, memuji Moo Kyul terlihat bagus dan hidup damai sekarang. Moo Kyul sependapat, semuanya telah kembali seperti sebelumnya, hidup memang damai. Mae Ri sedikit menunduk, menyembunyikan kerinduannya pada pria itu. Moo Kyul balik bertanya tentang bagaimana hidup Mae Ri hari ini, Mae Ri juga mengatakan kalau hidupnya sama damainya dengan Moo Kyul. Pria itu menunduk, menyembunyikan kerinduan dan kecanggungannya, sama sekali terlihat bukan seperti Moo Kyul yang biasa.

Teman-teman Band Moo Kyul tiba bersama van kecilnya. Mereka keluar dari mobil dengan tampilan baru mereka yang serba hitam dan langsung memborgol tangan Moo Kyul . Menggodanya kalau vokalis juga membutuhkan perubahan gaya. Mereka melihat Mae Ri dan menyapanya dengan hangat seperti biasa. Akhirnya Mae Ri menanyakan maksud pesan Moo Kyul , yang memintanya bertemu dengannya. Moo Kyul  menyerahkan sebuah amplop, sepertinya pembayaran utang sewa rumah yang dibayarkan Mae Ri tempo hari.
Mae Ri heran, dari mana Moo Kyul mendapatkan uang untuk membayarnya. Teman Moo Kyul menjelaskan kalau vokalis mereka akan mengajar di sekolah musik milik salah seorang temannya. Ia mendapatkan uang juga hadiah yang banyak dari murid-muridnya.


Moo Kyul  dan Mae Ri diam saja, teman-temannya melihat dan menyadari perubahan situasi antara keduanya. Moo Kyul meminta agar dilepaskan dari borgol, tapi temannya itu hanya melepaskan borgol di tangannya sendiri dan dengan sigap memindahkannya ke tangan Mae Ri. Yapz, Moo Kyul dan Mae Ri dalam borgol yang sama (akhirnya teman-teman Moo Kyul ada gunanya juga. Wkkwkwkwkwk).


Teman-teman Moo Kyul meminta keduanya menyelesaikan masalah mereka dan pergi begitu saja. Terlihat seperti pilihan yang berat antara keduanya.Tidak ada pilihan lain untuk keduanya. Mereka mulai berjalan beberapa saat setelah van teman-teman Moo Kyul berlalu. Tapi belum tiga langkah, Moo Kyul berhenti dan memberitahu Mae Ri kalau ia memiliki audisi untuk diikuti. Mae Ri menjawab kalau waktunya tidak banyak, ia harus berada di suatu tempat saat ini. Ia melepas mantelnya, Moo Kyul terkejut, ternyata Mae Ri memakai gaun pertunangannya di balik mantelnya. Ia bertanya apa Mae Ri akan menikah hari ini? Mereka mulai membahas segala hal yang perlu mereka lakukan hari ini. Moo Kyul mengatakan kalau dirinya perlu cuci rambut, tangan yang masih terborgol membuat Mae Ri harus melakukan itu untuk Moo Kyul .


 

Seo Joon bersembunyi di kamar mandi apartemennya, Jung In disana membujuk gadis itu melanjutkan proyek drama mereka. Tapi Seo Jun justru marah dan menolak berbicara dengan direktur. Tidak menyerah, akhirnya Jung In memberanikan diri masuk ke kamar mandi. Seo Jun disana dengan pakaian lengkap duduk di bawah shower sambil menangis tersedu. Direktur menyelimuti Seo Jun dengan selimut. Mengatakan kalau diam menghadapi tuduhan palsu hanya akan memperburuk masalah. Seo Jun tidak melakukan kesalahan apa-apa, orang lain hanya percaya apa yang mereka ingin percaya.


Moo Kyul  sedang makan siang bersama Mae Ri saat Jung In menghubungi gadis itu, meminta maaf tidak bisa menemaninya makan siang. Dari percakapan keduanya, Moo Kyul tahu situasi yang sedang menimpa Seo Jun. Mae Ri mengatakan padanya kalau sebagai mantan pacarnya, Moo Kyul seharusnya peduli, setidaknya mengirimkan pesan penyemangat. Moo Kyul mengikuti sarannya. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengetik pesan untuk Seo Jun. Moo Kyul ingin tahu apakah Mae Ri tidak apa-apa tentang Jung In yang sedang menemani Seo Jun. Gadis itu mengatakan kalau keduanya memiliki hubungan kerja.


Moo Kyul  menyelesaikan pesannya dan mengatakan pada Mae Ri kalau dirinya akan tidur siang dan bertemu ibunya di sore hari. Mae Ri tidak mau, dia harus menjenguk makam ibunya. Moo Kyul l mengomel tapi pada akhirnya terlihat berdua dengannya di makam ibu Mae Ri. Moo Kyull melihat foto ibu Mae Ri dan mengatakan kalau gadis itu sama persis dengan ibunya. Mae Ri meminta Moo Kyul memakai headphonenya karena butuh privasi untuk berbicara dengan ibunya.

Moo Kyul mengerti, ia mengabulkan permintaan Mae Ri. Mae Ri mengatakan pada ibunya tentang pertunangannya, dia bahkan sengaja memakai baju pertunangannya untuk ditunjukkan pada ibunya. Dia menunjuk ke Moo Kyul dan mengatakan kalau bukan dia tunangannya.


Mae Ri mulai menangis, mengatakan kalau dirinya berharap bisa seperti orang tuanya yang jatuh cinta pada pandangan pertama, melarikan diri untuk menikah walaupun orang tua mereka protes. Sangat jauh berbeda dengan dirinya yang bertunangan tetapi bukan dengan seorang yang dicintainya. Meskipun dia orang baik dan sangat disukai ayahnya. Dia berjanji akan hidup dengan baik. Mae Ri mulai menangis, dia sangat merindukan ibunya, berharap di hari seperti itu (pertunangannya), ibunya ada untuk dirinya juga orang yang dicintainya.
Mu Gyul mendengar semuanya, meski berpura-pura tetap asik dengan headphonenya, terlihat jelas dari ekspresi wajahnya. Dia memakaikan kembali mantel Mae Ri, mengatakan kalau gadis itu sepertinya kedinginan. Ia juga menegaskan kalau tidak mendengar ucapan Mae Ri sedikitpun jadi gadis itu bisa melanjutkan pembicaraannya. Mae Ri memandang Moo Kyul dan kembali menangis tersedu-sedu.

 

Keduanya pulang dengan bus, duduk dengan nyaman meski tangan keduanya masih terborgol. Mereka membicarakan kisah sedih mereka masing-masing – Mae ri yang selalu menunggu ayahnya pulang sedang Moo Kyul yang hidup seperti hantu, berpindah dari rumah kerabat yang satu ke kerabat lainnya. Mereka menggoda satu sama lain saat mengetahui kalau keduanya punya pengalaman sama harus menyamar sebagai laki-laki dan perempuan saat dibawa orang tuanya masing-masing ke rumah mandi. Moo Kyul mengatakan bahwa jika ia membungkus kepalanya dengan handuk, orang-orang akan menyangka dia anak perempuan.

 

Moo Kyul  mendapat telpon dari ibunya, mereka kembali ke rumah Moo Kyul untuk menemuinya. Giliran Mae Ri yang memakai headphone, Ibu Moo Kyul membahas rencana kepindahannya ke Paris mengikuti pacarnya. Mereka tidak berencana menikah, tetapi ia berharap bahwa hidup di negeri asing akan membuat mereka merasa tergantung pada satu sama lain, mereka akan berhenti berselisih dan kembali dalam satu ikatan.

 

Kang So Young juga beranggapan kalau meninggalkan Moo Kyul adalah baik juga untuk putranya. Dia sadar terlalu mengandalkannya, dan membuat hidup anaknya sulit karena perbuatannya. Moo Kyul marah dan meledak, setengah berteriak mengatakan kalau ibunya sama sekali tidak membuat hidupnya sulit. So Young terlalu mementingkan dirinya sendiri. Ibu Moo Kyul mengatakan kepada Mae Ri kalau dalam sebulan ia akan pergi dan meminta gadis itu menjaga putranya. Moo Kyul marah karena membiarkan orang luar tahu akan rencananya. Moo Kyul menyeret Mae Ri ke taman. Dia marah dan menghubungi teman-temannya untuk membebaskan keduanya dari borgol itu. Mereka akhirnya sepakat bertemu di klub tempat audisi.
Ketika berbalik mendapatkan Mae Ri, gadis itu ternyata memetik tanaman hidup (semacam seledri) untuknya, seperti yang dilakukan Moo Kyul untuk Mae Ri saat baru mengenalnya. Mae Ri memintanya jangan terlalu marah. Dia berhasil mengubah suasana hati Moo Kyul dengan tingkah manisnya. Sementara itu Tuan Jung dan Wi dae Han sedang membicarakan pertunangan anak mereka. Wi Dae Han meminta Tuan Jung agar tidak terlalu keras pada Jung In.


Di aparteman Seo Jun, Jung In sedang menghiburnya dengan memainkan gitar untuk gadis itu. Seo Jun akhirnya terbuka pada Jung In bahwa dirinya memang memutuskan hubungan dengan keluarganya yang kaya dan menonjol, meninggalkan mereka dan memulai karir sebagai artis. Jung In berhenti memainkan gitar, tangan kirinya kram lagi.

Seo Jun memperhatikannya dan melihat bekas luka disana, ia bertanya apa direktur pernah berniat bunuh diri. Direktur mengiyakan. Ia bercerita bahwa dulu saat ia masih di Jepang, gitar adalah satu-satunya sahabat setia untuknya. Tapi ayahnya tidak menyetujuinya, ia beranggapan musik berhubungan dengan perasaan dan itu membuat seseorang menjadi lemah. Dia tidak tahan dan akhirnya melakukan sesuatu yang membuatnya menyesal. Dia bangga pada Seo Jun yang berani membuat keputusan untuk meninggalkan keluarganya demi mengejar mimpinya di dunia acting.


Moo Kyul  dan Mae Ri tiba di klub tempat audisi. Mereka mencari teman band Moo Kyul agar melepaskan borgol secepatnya tetapi ternyata mereka kehilangan kunci entah dimana.

Audisi dimulai dan borgol belum bisa dilepas, mereka akhirnya mengatakan kepada manager klub kalau Mae Ri adalah penari latar untuk pertunjukan mereka. Moo Kyul memintanya melakukan yang terbaik. Mae Ri tentu saja protes, ia tidak mengerti cara menari sedikitpun. Apa boleh buat, tidak ada pilihan lain, tangan kanan terikat pada Moo Kyul dan yang lain memegang tanaman seledri yang diambilnya untuk Moo Kyul di jalan.

Walhasil, tarian konyol Mae Ri membuat semua orang tertawa, dia benarbenar lucu. Bahkan sambil bernyanyi Moo Kyul tersenyum simpul melihat tingkahnya. Pertunjukan selesai dan kunci borgol masih belum ditemukan. Mae Ri menghubungi Jung In, memberitahu kalau dirinya sedang di Hong Dae, ia akan menjelaskan selebihnya nanti.


Jung In menuju Hong Dae untuk menjemput Mae Ri, Seo Jun ikut bersamanya. Direktur mengatakan kepada Seo Jun kalau dirinya akan bertunangan dengan Mae Ri malam ini, Seo Jun merasa bersalah telah membebani direktur dengan masalahnya hari ini. Tapi Jung In memintanya tidak perlu merisaukan hal itu.

Moo Kyul  mencoba menggunakan obeng untuk melepas borgol, tetapi tidak berhasil. Mae Ri sedikit panik, sejam lagi Jung In akan menjemputnya. Moo Kyul bertanya apakah Mae Ri menerima pertunangannya, gadis itu mengatakan tidak ingin bertunangan tapi pertunangannya itu adalah sesuatu yang tetap akan terjadi.Moo Kyul bertanya apakah dia akan memanggilnya sesama nasib buruk sekarang. Mae Ri bingung, mengapa harus mengatakan itu? Menurutnya Moo Kyul adalah orang yang beruntung, dia tampan dan punya bakat musik, Moo Kyul seharusnya menghitung semua anugrah yang telah diberikan kepadanya. (Ckckkck, Mae Ri memang selalu berpikir positif). Moo Kyul duduk dan tiba-tiba bertanya apakah Mae Ri pernah menyukainya selama ini? Mae Ri merasa aneh kenapa Moo Kyul tiba-tia mengajukan pertanyaan seperti itu. Moo Kyul menjawab, sekedar ingin tahu, toh, semuanya sudah berakhir sekarang. Dia mengaku kalau dirinya merasakan sesuatu kepadanya. Mae Ri meragukan perkataan Moo Kyul . Terutama karena ia pernah mengatakan kalau tidak memandang dirinya sebagai wanita.

 

Moo Kyul mengatakan bahwa Mae Ri lebih dari seorang wanita, Mae Ri… Ah, Moo Kyul tidak menyelesaikan ucapannya dan kembali merebahkan diri, mengatakan kalau dirinya tidak tahu lagi. Mae Ri bertanya kapan Moo Kyul mulai merasa seperti itu kepadanya. Moo Kyul dengan jujur mengatakan saat ia dan Jung In pergi ke rumah Tuan Jung. Ia bercerita bahwa ia makan es krim sendirian setelah ibunya meninggalkannya. Ia melanjutkan pengakuannya, tapi anehnya ketika bertemu dengan Mae ri keesokan harinya, perasaan itu hilang.

Teman band-nya menelpon, menyela pengakuan Moo Kyul , mengatakan kalau mereka telah menemukan kuncinya. Moo Kyul dan Mae Ri bergegas menemui mereka.

Moo Kyul  mengejek Mae Ri yang mengatakan kalau dirinya ingin menikah dengan orang yang dicintainya tetapi justru melakukan pernikahan palsu dengannya. Pada akhirnya menikah dengan alasan bisnis. Mae Ri menghentikan langkahnya dan meminta Moo Kyul tidak menyinggung hal itu lagi. Moo Kyul kesal dan bertanya apakah Mae Ri mencintai Jung In?. Mae Ri mengatakan dirinya tidak pernah jatuh cinta sebelumnya jadi tidak tahu apaka ia mencintai Jung In atau tidak.


Moo Kyul  mengejeknya lagi sebagai wanita yang tidak pernah jatuh cinta. Mae Ri marah dan balik meneriaki Moo Kyul , mengatakan bahwa Moo Kyul adalah orang yang tidak tahu tentang cinta, yang tidak bisa mengencani wanita lebih dari satu bulan. Itu penyakit, ketakutan pada keintiman dan komitmen. Moo Kyul marah dan menanyakan apakah gadis itu mengenalnya dengan baik sehingga mengatakan hal itu. Mae Ri balas berteriak, tentu saja dirinya tahu, ia sudah menghabiskan 50 hari sebagai isteri palsunya. Dia menyuruh Moo Kyul mengobati penyakitnya kalau tidak dia tidak akan mengerti apa itu cinta. (hohohoho, makin seru saja kayaknya). Giliran Moo Kyul yang berteriak, berani sekali gadis itu mengajarinya apa yang harus dia lakukan sedang dirinya sendiri akan menikahi pria yang tidak dicintainya. Ckckkckkk…


Para gadis penggemar Moo Kyul di taman tadi pagi melihat keduanya, mereka melihat tangan guru favorit mereka yang terborgol dan spontan marah pada Mae Ri. Moo Kyul dengan sigap mengambil langkah seribu, menyelamatkan Mae Ri dari amukan penggemar sekaligus muridnya itu. Sementara itu, Tuan Jung dan Wi Dae Han sedang menunggu kedatangan anak-anak mereka. Jung In tiba di Hongdae tapi tidak bisa menghubungi ponsel Mae Ri. Seo Jun meminjam ponsel direktur karena ponselnya lowbet. Ia melihat foto Jung In dan Mae Ri saat di fitting baju pertunangan sebagai wallpaper ponselnya. Sekarang ia tahu calon tunangan direktur adalah Mae Ri.


Moo Kyul  menarik Mae Ri bersembunyi di sebuah gang sempit, keduanya menangkap nafas masing-masing dan tertawa telah dikejar oleh kawanan gadis sekolah. Para gadis itu mendekati gang, refleks Moo Kyul menyembunyikan Mae Ri dalam pelukannya dan baru melepaskannya saat para gadis itu berlalu.


Mae Ri sepertinya terpengaruh oleh jarak mereka yang terlalu dekat, begitu juga Moo Kyul . Ia menunduk ingin mencium gadis itu tapi Mae Ri menolak, ia menjauhkan kepalanya.

Ia menyebut Moo Kyul playboy, Moo Kyul memandang bingung pada Mae Ri. Gadis itu menyinggung ciuman pertama mereka, meski mengatakan tidak peduli tapi ia mengakui saat itu hatinya berdebar keras, Mae Ri malah menyangkanya akan meledak. Sambil memukul halus pundak Moo Kyul ,mengingatkan kalau ciuman dilakukan untuk orang yang dicintai. Mu Gyul memandangnya dan memanggil nama Mae Ri dengan nada bertanya. Mae Ri mengingatkan, bukannya Moo Kyul yang mengatakan tidak melihatnya sebagai wanita. Moo Kyul membalas dengan mengatakan hal yang sama bukankah Mae Ri juga tidak melihatnya sebagai seorang pria.


Mae Ri memandang Moo Kyul dengan mata besarnya, bibirnya bergetar, ia bertanya lagi, bukankah Moo Kyul memintanya untuk tidak jatuh cinta padanya. Moo Kyul  membalas dan mengatakan bukannya Mae Ri juga yang mengatakan kalau ia tidak akan pernah jatuh cinta padanya? Keduanya saling pandang, nampak jelas terluka dengan ucapan masing-masing, berusaha menghindar dengan pertanyaan masing-masing.

Moo Kyul  tidak dapat menguasai perasaannya dan mengambil tindakan lebih dulu, mendekatkan wajahnya pada Mae Ri dan mencium bibir gadis itu. Mae Ri tidak berusaha menghindar lagi, meleburkan semua keangkuhan untuk mengakui perasaan masing-masing.


Bersambung....

0 komentar:

Posting Komentar

Annyeonghaseyo^^


Silakan copy + paste konten-konten didalam blog ini, Tapi harap cantumkan nama / link blog ini didalam paste an nya ya.. Unique bakal makasih banget kalo nama / link dalam blog ini juga diikutsertakan dalam copy+pasteannya. Gomawoyo ^_^

Pengikut:

KPOP

ARCHIVE

Korean drama lovers. - Unique -. Diberdayakan oleh Blogger.